Tanya Jawab: Penyakit corona virus (COVID-19) - vaksin

Apakah ada vaksin untuk COVID-19?

Ya, sekarang ada beberapa vaksin yang sedang digunakan. Program vaksinasi massal pertama dimulai pada awal Desember 2020 dan jumlah dosis vaksinasi yang diberikan diperbarui setiap hari di sini. Setidaknya ada 13 vaksin yang berbeda (4 platform) telah diberikan.

Vaksin Pfizer/BioNtech Comirnaty terdaftar untuk penggunaan darurat (EUL) WHO pada 31 Desember 2020. Vaksin SII/Covishield dan AstraZeneca/AZD1222 (dikembangkan oleh AstraZeneca/Oxford dan diproduksi oleh Serum Institute of India dan SK Bio) masing-masing diberikan EUL pada 16 Februari. Janssen/Ad26.COV 2.S yang dikembangkan oleh Johnson&Johnson, terdaftar untuk EUL pada 12 Maret 2021. Vaksin Moderna COVID-19 (mRNA 1273) terdaftar untuk EUL pada 30 April 2021 dan vaksin Sinopharm COVID-19 terdaftar untuk EUL pada 7 Mei 2021. Vaksin Sinopharm diproduksi oleh Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, anak perusahaan dari China National Biotec Group (CNBG). Sinovac-CoronaVac terdaftar untuk EUL pada 1 Juni 2021.

Untuk informasi lebih lanjut, lihat di sini.

WHO sedang memproses EUL untuk produk vaksin lainnya hingga Juni.

Materi dan kemajuan tinjauan peraturan oleh WHO disediakan oleh WHO dan diperbarui secara teratur. Dokumen tersedia di sini.

Setelah vaksin terbukti aman dan memiliki efikasi, vaksin harus mendapatkan ijin dari regulator nasional yang berwenang, diproduksi dengan standar baku, dan didistribusikan. WHO bekerja sama dengan mitra di seluruh dunia untuk membantu mengoordinasikan langkah-langkah kunci dalam proses ini, termasuk untuk memfasilitasi akses vaksin COVID-19 yang aman, adil dan efektif bagi miliaran orang yang akan membutuhkannya. Informasi lebih lanjut tentang pengembangan vaksin COVID-19 tersedia di sini.


Seberapa mungkin vaksin COVID-19 yang efektif dan aman berhasil dikembangkan?

WHO mengambil sikap optimistis yang berhati-hati akan keberhasilan pengembangan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif. Persiapan kandidat-kandidat vaksin berlangsung dengan baik, dan beberapa kandidat telah memasuki uji klinis (fase III) besar berdasarkan data-data awal yang menjanjikan.

Namun, untuk saat ini kita belum bisa memastikan apakah atau kapan suatu vaksin COVID-19 akan tersedia. Karena itu, kita tidak boleh mengandalkan vaksin yang ada di masa depan untuk melawan pandemi ini – kita harus menggunakan semua cara yang sudah kita miliki yang dapat kita gunakan, seperti melakukan pengetesan, pelacakan kontak, penjagaan jarak fisik, dan penggunaan masker.

Informasi lebih lanjut tentang pengembangan vaksin COVID-19 dapat dilihat di sini.


Seberapa cepatkah vaksin-vaksin COVID-19 dapat menghentikan pandemi ini?

Dampak vaksin COVID-19 pada pandemi ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti efektivitas vaksin; seberapa cepat vaksin disetujui, dibuat, dan didistribusikan; dan berapa banyak orang yang divaksinasi.

Sebagian besar ilmuwan memperkirakan bahwa, seperti vaksin-vaksin lain, vaksin COVID-19 tidak akan 100% efektif. WHO terus berupaya untuk membantu memastikan bahwa setiap vaksin yang disetujui memiliki efektivitas yang setinggi mungkin, sehingga dapat memberikan dampak maksimal pada pandemi ini.


Jenis vaksin COVID-19 apa yang sedang dikembangkan? Bagaimana cara kerjanya?

Para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan berbagai kandidat vaksinCOVID-19. Semua vaksin ini dirancang untuk melatih sistem imun tubuh dalam mengenali dan menghadang virus penyebab COVID-19 secara aman.

Beberapa jenis kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan meliputi:

Vaksin virus yang diinaktivasi atau dilemahkan, yang menggunakan bentuk virus yang telah diinaktivasi atau dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi masih menimbulkan respons sistem imun.
Vaksin berbasis protein, yang menggunakan fragmen-fragmen protein atau rangka protein yang tidak berbahaya yang menyerupai virus COVID-19 untuk menghasilkan respons sistem imun dengan aman.
Vaksin vektor virus, yang menggunakan virus yang telah direkayasa genetik sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi menghasilkan protein coronavirus untuk menghasilkan respons sistem imun dengan aman.
Vaksin RNA dan DNA, sebuah pendekatan canggih yang menggunakan RNA atau DNA yang direkayasa genetik untuk menghasilkan protein yang memulai respons sistem imun dengan aman.

Untuk informasi lebih lanjut tentang semua vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan, lihat publikasi WHO yang dimutakhirkan secara berkala ini.


Bagaimana kita tahu bahwa vaksin COVID-19 aman?

Ada banyak upaya perlindungan yang membantu memastikan bahwa vaksin COVID-19 aman. Seperti semua vaksin, COVID-19 harus menjalani proses pengujian bertahap yang ketat, termasuk uji klinis (fase III) berjumlah besar yang melibatkan puluhan ribu orang. Uji klinis ini, yang melibatkan orang-orang yang berisiko tinggi COVID-19, dirancang khusus untuk mengidentifikasi setiap efek samping yang umum atau kekhawatiran keamanan lainnya.

Jika uji klinis menunjukkan bahwa suatu vaksin COVID-19 aman dan efektif, serangkaian kajian independen atas bukti efikasi dan keamanan perlu dilakukan, termasuk kajian dan persetujuan regulator di negara di mana vaksin ini diproduksi, sebelum WHO mempertimbangkan prakualifikasi untuk suatu produk vaksin. Sebagian proses ini juga meliputi kajian Global Advisory Committee on Vaccine Safety (Komite Penasihat Global Keamanan Vaksin) atas semua bukti keamanan.

Panel ahli eksternal yang ditunjuk oleh WHO akan menganalisis hasil uji klinis dan sesuai bukti-bukti terkait penyakit, kelompok usia yang terdampak, faktor risiko penyakit, dan informasi-informasi lain, akan merekomendasikan apakah vaksin akan digunakan serta cara penggunaannya. Para pejabat di masing-masing negara akan memutuskan untuk menyetujui atau tidak menyetujui penggunaan vaksin secara nasional dan menyusun kebijakan penggunaan vaksin di negara mereka berdasarkan rekomendasi WHO.

Setelah suatu vaksin COVID-19 mulai diberikan, WHO akan mendukung kerja sama dengan pembuat vaksin, pejabat kesehatan di setiap negara, dan mitra-mitra lain untuk memantau setiap kekhawatiran keamanan secara berkelanjutan.


Apakah vaksin-vaksin lain akan membantu melindungi saya dari COVID-19?

Saat ini, belum ada bukti bahwa vaksin-vaksin yang sudah ada memberikan perlindungan terhadap COVID-19.

Namun, para ilmuwan sedang meneliti apakah beberapa vaksin yang sudah ada – seperti vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG), yang digunakan untuk mencegah tuberkulosis – juga efektif untuk COVID-19. WHO akan mengevaluasi bukti dari penelitian-penelitian ini setelah tersedia.


Apakah vaksin COVID-19 akan memberikan perlindungan jangka panjang?

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah vaksin-vaksin COVID-19 akan memberikan perlindungan jangka panjang. Jawaban pertanyaan ini perlu diteliti lebih lanjut. Namun, kabar baiknya adalah data yang ada mengindikasikan bahwa sebagian besar orang yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki respons sistem imun yang memberikan setidaknya perlindungan tertentu terhadap infeksi ulang – meskipun kita masih mempelajari seberapa kuat perlindungan ini, dan seberapa lama perlindungan ini bertahan.

Belum pasti juga berapa dosis dari suatu vaksin COVID-19 yang akan diperlukan. Sebagian besar vaksin COVID-19 yang sedang dites saat ini menggunakan dua dosis.